• Minggu, 23 Januari 2011

    Sejarah Valentine dan Fakta Unik (III)

    Penetrasi Budaya

    Budaya yang biasanya didefenisikan sebagai “hasil budi daya manusia” tampaknya netral dan tidak ada muatan nilai agamisnya. Tetapi kalau kita merujuk kata tersebut dari bahasa Inggrisnya, culture, yang tersusun dari dua kata “cult” (cara penyembahan) dan “lore” (adat atau kebiasaan), baru kita menyadari bahwa pada dasarnya setiap budaya merupakan kebiasaan cara melakukan penyembahan atau penghambaan kepada Tuhan.

    Sebagai contoh budaya berpakaian. Sebelum Islam datang ke Indonesia, pakaian wanita-wanita kita sangat minim yang hanya menutupi bagian di atas lutut dan di bawah pusar. Hingga kini di samping kiri jalan masuk kota Malang dari arah Surabaya, kita bisa menyaksikan patung Ken Dedes – selain dari atas lutut dan bawah pusar – masih tampak telanjang.

    Kedatangan Islam yang mengajarkan kewajiban menutup aurat, telah merubah budaya berpakaian wanita Indonesia secara perlahan mulai dari berpakaian “kemben” yang menutupi tubuh mulai dari dada hingga kaki, sampai kemudian muncul budaya berjilbab.

    Di Eropa masa lalu, mandi dianggap sebagai pekerjaan orang miskin sebagai usaha membersihkan tubuhnya dari kotoran. Setelah Kristen lahir dan merambah benua itu, semakin hari penduduknya yang buta huruf bertambah jumlahnya, hingga jatuh dalam masa kegelapan Eropa. Melalui kerajaan dinasti Muawiyyah di Andalusia (Spanyol), Islam memperkenalkan budaya membaca – terutama kewajiban membaca Al-Qur’an – dan ilmu pengetahuan pada Eropa, juga membudayakan kewajiban mandi minimal satu jum’at sekali.

    Dari sinilah Eropa berangsur-angsur menapaki jalan pencerahan, sehingga kosakata dari Arab yang bernuansa peradaban diserap kedalam bahasa-bahasa Eropa. Sebagai contoh yang diserap oleh bahasa Spanyol: Alcoba – kamar tidur (dari al-qubba – kubah), alacena – lemari (dari al-khizana), almohada – bantal (dari al-mukhada), dll. Yang diserap oleh bahasa Portugis: alcatifa – selimut (dari al-qatifa), alfandega – rumah penginapan/hotel (dari al-funduq), safra – panen (dari isfarra), dll. Yang diserap oleh Inggris: cable – kabel (dari hablum), sugar – gula (dari sukar), algebra – aljabar – matematika (dari al-jabr – Ibn Jabir – nama ulama pakar matematika), alchemy – chemical – kimia (dari al-kamiyah – hitungan), algoritm – algoritma – matematika (dari al-khawarizm – nama ulama astronom muslim bapak matematika modern), dll.

    0 komentar:

    Posting Komentar